Semakin berkembangnya dunia musik di dunia, membuat banyak orang
memiliki beragam pilihan untuk memilih genre musik apa yang mereka
sukai. Sekarang, orang tidak terpaku pada genre musik pop, rock, atau
jazz saja. Sudah banyak aliran musik yang berkembang. Bahkan
perkembangan musik yang pesat dengan dukungan teknologi semakin
memungkinkan setiap orang di manapun berada untuk mengenal perkembangan
musik di negara lain. Termasuk, penggemar musik Indonesia yang bisa
dengan cepat mengetahui perkembangan musik di luar negeri.
Korea
Selatan, datang dengan mengusung musik yang mereka sebut dengan K-Pop.
K-Pop sendiri disinyalir mulai melakukan migrasi mereka ke Jepang pada
sekitar tahun 1992, di mana grup bernama Seo Taiji and Boys,
berhasil mengenalkan berbagai jenis dan gaya dari luar negeri. Sejak
saat itu, musik dan tari menjadi bagian penting dalam K-Pop. Irama K-Pop
semakin berkembang, ada yang bergerak pada jenis R&B, hip hop, dan
electronica. Bahkan juga ada irama trot, yang merupakan irama asli Korea
dengan campuran musik triple atau quintuple dengan tempo cepat yang
lebih populer pada generasi yang lebih tua.
China, tidak luput
dari 'invasi' negeri ginseng ini, ada boyband H.O.T yang bahkan
sebelum kehadiran drama Korea/ K-Drama di awal tahun 2000-an sudah
terkenal. Clone juga sempat membuat heboh di Taiwan dengan enjual
450.000 kopi album mereka. Bagaimana dengan Jepang? salah satu Hallyu
Stars (bintang hiburan asal Korea Selatan) yang mendapatkan sukses besar
di sana adalah BoA. Penyanyi wanita di bawah naungan raksasa
hiburan Korea, SM Entertainment yang berhasil membuat albumnya terjual
jutaan kopi di Jepang dan memenangkan posisi pertama di Oricon chart.
Indonesia
pun tidak luput dari 'serangan' Korean Wave tersebut, setelah K-Drama
banyak ditayangkan di negeri ini, di mana salah satunya yang terkenal
adalah Full House yang dibintangi oleh mega bintang Korea, Rain.
K-Pop mulai menyebarkan demam mereka di penggemar musik tanah air. Dalam
waktu singkat, nama-nama boyband/girlband Korea tidak asing lagi.
Seperti Super Junior, TVXQ,
SHINee, SNSD,
Wonder Girls, Big Bang, 2PM, sudah memiliki
penggemar fanatik mereka di Indonesia. Yang jumlahnya setiap tahun
semakin berkembang dan semakin tidak malu-malu lagi menunjukkan sisi
fanatik mereka.
Para penggemar K-Pop di Indonesia mulai tampak,
dan lebih banyak dikuasai oleh anak muda, ini tidak terlepas dari cara
perkembangan K-Pop yang begitu bisa memanfaatkan teknologi seperti
internet. Selain itu, daya tarik terbesar dari K-Pop adalah lagu-lagu
mereka yang bagus, penari yang tampan/cantik dan efek panggung yang luar
biasa. Tempo musik mereka yang dengan cepat bisa membaur dengan musik
Asia. Sehingga Indonesia tidak cukup sulit menerima irama K-Pop.
Kemajuan
K-Pop ini tidak terlepas dari pro kontra. Ada beberapa yang menuding
pecinta musik K-Pop ini adalah anti musik Indonesia, ini dikarenakan
mereka yang begitu fanatik mendukung idola mereka. Tingkat fanatik yang
sangat solid, sehingga ketika ada satu saja pihak yang menuduh/mencoba
meniru gaya/MV idola mereka, dalam waktu singkat langsung dihujani
gujatan yang terkadang sangat merugikan pihak yang menjadi korban.
Kita
masih mengingat kasus boyband SMASH yang dituduh telah meniru gaya Super Junior, atau boyband NSGstar
yang sempat bersitegang dengan ELF (fans Super Junior) karena tuduhan plagiat atas
lagu Superman milik Super Junior. Atau yang terbaru adalah kasus
band pendatang baru Joker, yang meniru MV milik band FT.
Island yang berjudul Love Love Love.
Fenomena penggemar
K-Pop yang sangat fanatik itu terkadang memicu tuduhan bahwa mereka
adalah anti musik Indonesia. Ini karena, ada beberapa diantara mereka
yang lebih 'mendewakan' musik Korea daripada mendukung musik Indonesia.
Apa yang menyebabkan mereka sangat menggilai musik dari negeri Korea
tersebut? bahkan rela menghabiskan uang untuk membeli CD atau
pernak-pernik idola. Contohnya seperti ketika boyband Super Junior konser Juni lalu, tiket sebesar
Rp1 juta-an tidak masalah bagi mereka.
Jika dilihat secara usia,
background pecinta K-Pop yang sebagian besar adalah anak muda berusia di
bawah 25 tahun yang masih memiliki semangat luar biasa dalam mendukung
dan cenderung menganggap diri mereka benar. Di sisi lain, mungkin ini
adalah salah satu ungkapan rasa ketidak puasan mereka pada musik
Indonesia, yang mungkin dianggap membosankan, sehingga ini mungkin bisa
menjadi koreksi bagi pelaku musik Indonesia. Di mana mereka bisa mencari
tahu apa yang bisa membuat K-Pop dengan mudah dan cepat mendapatkan
perhatian di Indonesia.
Mencintai musik dari negeri lain bukanlah
hal yang dilarang, namun kita harus membela kemajuan musik Indonesia.
Perlu dukungan dan pembenahan bagi semua lini. Pecinta K-Pop, tidak
perlu menuduh dengan membabi buta jika ada salah satu musisi Indonesia
yang mengikuti gaya K-Pop, hanya perlu mengingatkan secara halus dan
tetap mendukung. Musisi Indonesia juga begitu, tunjukkan kalau musik
negeri ini masih lebih berkualitas dengan menampilkan karya yang bermutu
dan patut dibanggakan. Majulah musik Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar